Sabtu, 08 September 2012

TOPIK PERILAKU KONSUMEN YANG MENARIK!

      Bapak Usa, begitulah sebutan (panggilan) akrab dari dosen mata kuliah perilaku konsumen. Sesekali pak usa mengajak para mahasiswanya untuk aktif di dalam kelas ketika perkuliahan sudah dimulai, seperti pada selasa siang (4 september 2012) yang lalu beliau meminta salah satu dari mahasiswa yang hadir didalam kelas untuk membantunya menerjemahkan apa itu konsumen, setelah salah seorang mahasiswa itu mulai membantunya menuliskan dipapan tulis, ternyata makna dari kata konsumen itu sangat luas. Konsumen bukan hanya dikaitkan dengan disiplin ilmu ekonomi saja, melainkan ilmu psikologi, sosial, anthropolgi sekalipun bisa memiliki penafsiran yang sama  antar satu sama lain. Beberapa pengertian dari konsumen diantaranya pembeli, pengguna, pemakai, pelanggan, pengambil keputusan, barang & jasa, merek, kualitas. Indonesia merupakan salah satu negara yang sempat dijuluki sebagai negara konsumtif, artinya hasrat (keinginan) untuk membeli dan menggunakan suatu barang dan jasa sangat besar. Bukan berarti negara ini tidak bisa menjadi sebagai negara yang produktif namun dibutuhkan keseimbangan diantara keduanya agar pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. 
      Setelah masuk materi berikutnya bapak Usa mencoba menjelaskan bagaimana perspektif pengalaman dapat mempengaruhi perilaku/kebiasaan konsumen dalam mengambil keputusan, soal pengalaman memang bukanlah hal yang baru bagi setiap manusia yang hidup di dunia ini. namun yang membedakan setiap individu memiliki cara-caranya tersendiri untuk menyikapinya, pengalaman tidak baik (pahit) dapat membuat individu untuk belajar lagi dalam mengahadapi permasalahan ke depannya begitupun sebaliknya. Konsumen sebagai pengambil keputusan memiliki cara tersendiri dalam menyikapi setiap proses yang terjadi dikehidupan sehari-harinya contoh ketika seorang konsumen ingin memiliki sebuah sepeda motor ia harus berusaha agar sepeda motor yang dinginkannya itu dimiliki olehnya, walaupun terkadang usaha yang ia lakukan sampai harus memaksakannya dengan cara mengkreditkan nya sesuai dengan penghasilan yang dimilkinya. 
      Berbicara mengenai pengalaman juga tidak terlepas dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen individu, terbesit dalam pikiran saya bahwa apa benar Indonesia pernah menjadi negara yang jumlah penduduk termiskin terbanyak di dunia? ah mungkin salah satu sumber yang mengatakan itu harus menarik ulang pernyataannya, setelah saya mengikuti perkulihan ini saya semakin yakin bahwa di indonesia ini sebagian masyarakatnya belum bisa dikatakan miskin secara keseluruhan, ya benar lihat saja dengan Ritual keagamaan Ibadah haji dan umroh indonesia sempat memberangakat calon peserta haji sebanyak 220000 orang ke tanah suci mekah, jumlah ini adalah jumlah yang sungguh mengejutkan bagi saya dan bagi orang yang belum pernah memberangkatkan dirinya ke tanah suci untuk melaksanakan rukun islam. Sepanjang waktu ini belum pernah ada negara muslim yang memberangkatkan jamaah haji sebanyak itu. Sungguh hal yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar